Labels

Cari Blog Ini

Rabu, 10 Februari 2010

Novel Yang Akan sEgera TErbiT

1. Segera terbit novel fenomenal karya Tasaro GK. Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan (Bentang Pustaka, 2010). Dont miss it!

Tengah gurun, sebelah barat Laut Merah, Mesir.

Biara itu tersusun oleh balok-balok batu bata. Sekumpulan alim pengikut Santo Antonius mengembangkan ajarannya lalu menetap di sana. Sebuah bangunan sederhana. Tungku kecil dan ceruk penyimpanan makanan diletakkan pada bagian pinggir ruangan. Dua ruang meditasi dibuat seukuran badan orang dewasa. Pada dinding-dindingnya tertera tulisan-tulisan Koptik yang mewartakan ajaran Yesus Kristus.

Siang itu, satu di antara orang-orang alim biara gurun itu menekuni naskah kuno peninggalan Nabi Daniel berabad-abad lalu. Sebuah nubuat tentang kejadian-kejadian besar yang akan mengisi bumi. Dia seorang pendeta muda. Tatap matanya tekun mengais setiap kata pada naskah kuno di hadapannya.
“Empat binatang besar naik dari dalam laut. Yang pertama rupanya seperti seekor singa dan mempunyai sayap burung rajawali. Lalu tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang dengan tiga tulang rusuk masih ada di dalam gigitannya.”

Udara seperti dipanasi api. Di luar biara, angin membuat lingkaran-lingkaran pada permukaan pasir. Membumbung menerbangkan pasir-pasir gurun. Namun tak membuat konsentrasi pendeta muda itu terganggu. Dia terus membaca.

“Kemudian, tampak binatang yang ketiga. Rupanya seperti macan tutul berkepala empat, dengan empat sayap di pungungnya. Binatang yang keempat, yang sangat menakutkan dan tampak lebih ganas dari ketiga binatang sebelumnya, seekor binatang bertanduk sepuluh dan bergigi besi. Kemudian tampak tumbuh di antara tanduk-tanduk itu satu tanduk lain yang kecil sehingga tanduk-tanduk terdahulu itu tercabut. Lalu pada tanduk kecil itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong tentang hal-hal durhaka terhadap Yang Maha Tinggi.”

Durhaka terhadap Yang Mahatinggi! Kedurhakaan semacam apa? Siapa si tanduk kecil itu?
“Tiba-tiba, di tengah horison penglihatannya, Yang Mahakekal terlihat bersinggasana di tengah kemilau cahaya. Tahta-Nya dari cahaya dengan roda-rodanya juga dari cahaya. Sebuah sungai cahaya timbul dan mengalir dari hadapan-Nya, sementara jutaan malaikat melayani-Nya. Dia dan puluhan ribu lainnya berdiri di hadapan-Nya. Lalu dibukalah Majelis Pengadilan dan dibukalah kitab-kitab. Binatang itu dibunuh dan tubuhnya dibinasakan dalam api yang bergejolak.”

Sang pendeta mengatur napasnya. Seolah-olah apa yang dia baca membebani paru-parunya.
“Tanduk yang durhaka dibiarkan hidup sampai datang seorang Bar Nasha dengan awan-awan dari langit dan dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan yang kekal serta kekuasaan sebagai raja selamanya.”

Bar Nasha! Siapakah dia hingga Tuhan begitu memuliakannya? Sang pendeta muda berpikir dengan hatinya, “Dunia akan dikuasi para penindas hingga bangkitnya Bar Nasha. Semoga aku akan beruntung menyambut kedatangannya.”

2. Memasuki tahun 2010, tokowinnetou.com akan merilis buku-buku baru karya Karl May.
Terdiri dari 2 judul yaitu Old Surehand II & Surat Wasiat Inca.Saat ini buku-buku tersebut sudah selesai diterjemahkan dan dalam proses editing.
Proses dicetak dan diedarkan, akan segera diberitakan pada tanggal 19 Januari 2010.

3.

Akan terbit sebuah novel fiksi sejarah dengan kisah yang sangat luar biasa, karena tak banyak penulis novel Indonesia. Berlokasi di kepulauan di awal abad 17 ketika orang-orang cina mulai datang dan menetap di Indonesia, berawal di pulau Bangka dan Belitung. Mungkin Novel ini akan mewarnai jejak novel-novel bestseller lainnya atau bahkan banjiran buku-buku serupa yang notabene adalah terjemahan a,kan sedikit “minder” dengan hadirnya Yin Gelama di tengah-tengah kita. Soft launching Novel ini masih tanda tanya besar, apakah di Jakarta, Bandung, atau bahkan Belitung? Penerbit maupun sang penulis masih menyimpan rapat-rapat tentang itu.

Novel ini sudah masa cetak, cover beserta endoursment dari dua penulis jenius telah sampai pada tahap final. Tinggal menunggu selesai cetak, Insyaallah akan disebarkan ke seluruh toko2 buku besar di seluruh Indonesia sampai awal bulan depan. Optimisme Mizan memprioritaskan novel ini menjadikan launching perdana Yin Galema betul2 diperhatikan. Dan di awal bulan Juli sudah ditentukan lokasi, tempat, dan kapan kita bisa menyantap novel ini. Selamat Berburu

4. Penulis: Will Eisner
Penerjemah: Asha Fortuna
ISBN: 978-979-26-9028-6
Tahun Terbit: 2010
Ukuran: 15 x 21,5 cm, 532 hlm

Will Eisner lahir di Brooklyn, New York, 6 Maret 1917. Saat meninggal tahun 2005, ia diakui secara internasional sebagai raksasa dalam bidang sequential art dan novel grafis, dua istilah yang diciptakannya. Istilah yang dibuktikannya juga dengan karya-karyanya. A Contract with God yang terbit pertama kali tahun 1978 adalah awal dari novel grafis, karena ia menyebut karyanya ini dengan istilah itu. Karya ini kemudian disusul dengan dua judul lain: A Life Force dan Dropsie Avenue: Neighbourhood. Ketiga mahakarya ini adalah sebuah trilogi. Ketiga novel, yang dikerjakannya dalam rentang waktu hampir 20 tahun itu, diciptakan pada usia senjanya, menjelang akhir karier panjangnya yang meliputi sekitar 70 tahun. Tidak aneh kalau dia dijuluki sebagai Bapak Novel Grafis. Bahkan namanya juga diabadikan dalam bentuk piala yang diberikan kepada karya novel grafis terbaik: The Eisner.

Lewat empat cerita yang saling menjalin, Kontrak dengan Tuhan melukiskan keriangan, kegembiraan, tragedi dan drama kehidupan di Jalan Raya Dropsie, Bronx, New York. Daya Hidup adalah buku kedua. Dalam buku ini Esiner tidak hanya mengisahkan zaman Depresi akhir tahun 20an hingga 30an, tapi juga bangkitnya Naziisme dan menyebarnya politik kiri di wilayah miskin kota New York. Dalam buku ini Will Eisner “menjelmakan” diri dalam sosok Joseph Shtarkah yang pencarian makna hidupnya mencerminkan perjuangan pribadi Eisner. Jalan Raya Dropsie, buku ketiga, secara visual menyusuri jejak lintasan perubahan sosial di sebuah jalan raya sepanjang empat abad. Ia menciptakan panorama kota dan gelombang datang perginya para pemukim jalan—orang Belanda, Inggris, Irlandia, Yahudi, Afrika-Amerika, dan Puerto Riko—yang wajahnya berubah-ubah tapi kehidupan mereka menghadirkan “kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan” yang tak kunjung usai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar